Pahami Fase Kurikulum Merdeka yang Wajib Diketahui Guru
![]() |
Belajar Lebih Menyenangkan |
Konsep Merdeka Belajar mengedepankan kebebasan setiap peserta didik untuk mengatur sendiri pilihan belajar mereka. Mengingat, kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda. Dalam hal ini, guru berperan sebagai penggerak agar para peserta didik bisa terus semangat dan termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dan keahliannya tanpa ada paksaan. Itulah mengapa, pada Kurikulum Merdeka ini, pemerintah membentuk sistem fase capaian pembelajaran untuk memetakan tingkat kemampuan setiap peserta didik. Lalu, apa saja fase yang ada di Kurikulum Merdeka? Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Capaian Pembelajaran
Sebelum membahas fase pada Kurikulum
Merdeka, Bapak/Ibu harus memahami betul apa itu capaian pembelajaran. Hal itu
karena capaian pembelajaran (CP) merupakan kompetensi akhir dari pembelajaran
di setiap fase. Artinya, setiap fase memiliki capaian pembelajaran yang
berbeda-beda. Lalu, apa itu capaian pembelajaran?
Capaian pembelajaran adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik di setiap tingkat pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Pada penerapannya, capaian pembelajaran ditulis dalam bentuk paragraf. Di dalamnya memuat kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.
Fase Capaian Pembelajaran
Di Kurikulum Merdeka, capaian
pembelajaran dirumuskan ke dalam enam fase dengan jangka waktu sesuai tingkat
kompetensi peserta didik. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang jangka
waktunya per tahun. Lalu, apa itu fase dalam Kurikulum Merdeka? Istilah fase
berbeda dengan kelas. Fase menunjukkan tingkat kompetensi setiap peserta didik
terhadap suatu pembelajaran. Dalam satu kelas, bisa jadi fase capaian
pembelajaran peserta didiknya berbeda-beda. Adapun contoh fase Kurikulum
Merdeka adalah peserta didik A berada di kelas 3 yang termasuk fase B.
Ternyata, tingkat kompetensi peserta didik tersebut berada di fase A. Maka,
guru yang bersangkutan harus memberikan materi sesuai pemahaman peserta didik
A, yaitu materi fase A. Lalu, berapa fase dalam Kurikulum Merdeka? Secara umum,
ada 6 fase Kurikulum Merdeka. Namun, ada tambahan fase untuk jenjang PAUD.
Berikut ini ulasan selengkapnya?
Fase Pondasi
Fase Pondasi adalah fase yang
diperuntukkan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Capaian pembelajaran pada
fase ini lebih difokuskan pada capaian perkembangan. Mengingat, pembelajaran di
jenjang PAUD tidak berbasis mata pelajaran layaknya di jenjang pendidikan dasar
dan menengah, namun lebih mengarah pada integrasi enam aspek, yaitu
perkembangan kognitif, sosial, emosi, fisik, motorik, dan seni. Sementara itu,
lingkup capaian pembelajaran di fase Pondasi ini memuat tiga elemen stimulasi
yang menggabungkan lima aspek perkembangan anak dan bidang lain yang bisa
mendukung tumbuh kembang anak sesuai tuntutan pendidikan abad ke-21. Adapun
tiga elemen stimulasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Nilai agama dan budi pekerti
Elemen ini mencakup nilai agama dan akhlak yang baik. Nilai agama merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan sejak dini sebagai upaya untuk membentuk budi pekerti yang baik.
- Jati diri
Jati diri berkaitan dengan identitas diri sebagai seorang individu dan identitas bangsa sebagai warga negara. Sejak dini, anak sudah harus dikenalkan dengan identitas diri dan bangsanya, yaitu berlandaskan pada Pancasila. Agar kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
- Literasi dan sains
Kemampuan literasi dan analisis sains harus ditumbuhkan sejak anak mulai mengenal huruf dan angka. Hal itu bisa memberikan stimulasi di masa-masa pra membaca, sehingga bisa membentuk anak yang kreatif dan solutif di kemudian hari.
Fase Kurikulum Merdeka SD
Fase pada tingkat SD dibagi menjadi
tiga, yaitu fase A, fase B, dan fase C. Setiap fase berlaku untuk 2 tingkat
kelas karena banyak sekolah yang menerapkan sistem kelas multi usia dengan
cakupan 2 kelas saja. Adapun fase SD Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.
Fase A Kurikulum Merdeka
Fase A adalah fase yang diperuntukkan
bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 1 dan 2. Secara substansi,
fase A ini berbeda dengan fase Pondasi. Jika pembelajaran pada fase Pondasi
belum berbasis mata pelajaran, maka pembelajaran pada fase A sudah berbasis
mata pelajaran namun masih bersifat tematik. Rumusan capaian pembelajaran juga
mengacu pada fase, tidak lagi menurut kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Fase B Kurikulum Merdeka
Fase B adalah fase yang diperuntukkan
bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 3 dan 4. Itu artinya, semua
siswa yang berada di kelas 3 dan 4 berada pada fase yang sama. Sama seperti
fase A, rumusan capaian pembelajarannya juga mengacu pada fase, tidak lagi
menurut kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Fase C Kurikulum Merdeka
Fase C adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 5 dan 6. Dengan adanya fase semacam ini, setiap guru tidak bisa memaksakan peserta didik untuk memahami kompetensi yang belum dikuasainya.
Fase
Kurikulum Merdeka SMP
Berdasarkan aturan pada Kurikulum
Merdeka, jenjang SMP atau sederajat termasuk dalam fase D. Fase D Kurikulum
Merdeka ini berlaku untuk kelas 7, 8, dan 9. Namun demikian, struktur kurikulum
serta beban belajar dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kelas 7-8 serta
kelompok kelas 9. Kedua kelompok memiliki mata pelajaran yang sama, hanya saja
alokasi waktu beberapa mata pelajarannya berbeda. Misalnya, pada kelas 7 dan 8
alokasi waktu untuk IPA adalah 144 JP pertahun, sedangkan kelas 9 hanya 128 JP
pertahun.
Fase Kurikulum Merdeka SMA/SMK/sederajat
Tingkat SMA/SMK/sederajat dibagi ke
dalam dua fase, yaitu sebagai berikut.
Fase E Kurikulum Merdeka
Fase E Kurikulum Merdeka adalah fase
yang diperuntukkan bagi kelas 10, baik di tingkat SMA, SMK, atau sederajat. Di
fase ini, peserta didik dituntut untuk bisa mengenali potensi serta bakatnya
sebelum masuk ke tingkat kelas yang lebih tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan
kewajiban setiap peserta didik untuk memilih minimal satu mata pelajaran Seni
dan Prakarya.
Fase F Kurikulum Merdeka
Fase F Kurikulum Merdeka adalah fase
yang diperuntukkan bagi kelas 11 dan 12, baik di tingkat SMA, SMK, atau
sederajat. Di fase ini, peserta didik bisa memilih mata pelajaran yang disukai,
sesuai dengan minat dan bakatnya. Adapun kelompok mata pelajaran yang bisa
dipilih meliputi kelompok mata pelajaran umum, kelompok MIPA, kelompok IPS,
kelompok Bahasa dan Budaya, dan kelompok Vokasi dan Prakarya.
Lalu, bagaimana dengan fase Kurikulum
Merdeka SLB? Fase yang berlaku pada SLB sesuai dengan tingkatan pada sekolah
biasa.
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pembagian fase Kurikulum Merdeka mengacu pada tingkat
kompetensi peserta didik, bukan mengacu pada tingkatan kelas seperti
kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali
ini. Semoga bermanfaat.
Sumber dari :
quiper.com
Posting Komentar